Jumat, 04 Mei 2012

bagaimana Petani berbisnis kacang tanah


Latar Belakang

Kebutuhan akan kacang tanah (Arachis hypogaea) sebagi salah satu produk pertanian tanaman pangan setahun, diduga masih perlu ditingkatkan sejalan sengan kenaikan pendapatan dan atau jumlah penduduk. Kemungkinan terjadinya peningkatan permintaan dicerminkan dari adanya kecendrungan meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri hilirnya, antara lain untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi baik dalam bentuk asal olahan kacang, dalam campuran makanan dan dalam bentuk pasta. Unsur strategis yang unik dari mata dagangan kacang tanah dapat diikuti dari semakin meningkatnya permintaan turunannya sejalan dengan impor ini, dapat ditempatkan sebagai kesempatan yang sangat luas bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi dalam negeri sekaligus sebagai upaya untuk memperkecil pembelanjaaj devisa untuk impor mata dagangan kacang tanah.
Relatif tetap tingginya harga kacang tanah pipilan, baik yang datang dari dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri, memberikan rangsangan badi upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Upaya peningkatan produksi tersebut masih dihadapkan kepada beberapa macam kendala atau kelemahan-kelemahan.
Secara manajerial, kendalan utama yang dapat menyebabkan bisnis usaha kecil budidaya kacang tanah masih sering menghadapi resiko kegagalan, adalah sebagai berikut : (i) masih adanya kelemahan pada teknik budidaya, (ii) lemahnya akses pasar yang dapat mengakibatkan tertunda-tundanya penjualan, (iii) tidak adanya kepastian jual, (iv) kemungkinan rendahnya marjin usaha dan (v) ketidakmampuan untuk memenuhi persyaratan teknis bank.
Kelemahan tersebut dapat dikaitkan dengan belum dikuasai sepenuhnya oleh para petani tentang teknologi produksi yang maju. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah karena petani kacang tanah adalah petani kecil (sebgian besar luas lahan tanamnya < 0.5 Ha) dimana proses pengambilan keputusan produksinya diduga tidak ditangani dan ditunjang dengan suatu teknologi dan peramalan produksi serta harga yang baik.
Upaya perbaikan yang dapat merangsang upaya peningkatan produktivitas/ produksi yang bersifat teknis produksi (non kelembagaan) mencakup perbaikan serta penyempurnaan dalam penerapan teknologi pada setiap siklus produksi, yang dimulai dari :
  1. Proses persiapan dan pembuatan serta penyediaan pembenihan kacang tanah yang unggul
  2. Persiapan lahan budidaya
  3. Penerapan teknologi penanaman kacang tanah, mulai dari rancangan pola tanam, pemeliharaan tanaman, proses panen, proses penanganan hasil panen dan distribusi dan pemasaran hasil panen (produksi kacang tanah)
Perbaikan terhadap faktor pendukung penerapan teknologi tersebut,pada prinsipnya bertujuan untuk dapat menekan resiko kegagalan produksi sampai pada tingkat yang sekecil mungkin.
Sedangkan peluang yang meung yang bersifat kelembagaan yang diduga mampu memperkecil kendala, mencakup pengorganisasian kegiatan proyek mulai dari :
  1. Persiapan pengusulan proyek sampai dengan untuk mendapatkan bantuan dan keamanan bagi pembiayaan (kredit)
  2. Penyediaan prasarana dan sarana produksi
  3. Program pendampingan selama masa produksi, penanganan hasil, distribusi dan pemasaran hasil dan selama proses pemenuhan kewajiaban finansial.
Upaya yang ditempuh untuk membantu Usaha Kecil (UK) dalam bidang agribisnis budidaya kacang tanah-agar mereka mampu memanfaatkan peluang dan sekaligus untuk memecahkan masalah yang dihadapi (kelemahan dalam sistem, penerapan teknologi, kelemahan dan distribusi/pemasaran) dilaksanakan melalui pengembangan kebijakan di sektor-sektor pemerintah, moneter dan di sektor riil. Antara lain dengan :
  1. Menyediakan kredit yang sesuai dan cocok untuk agribisnis berskala usaha kecil (Misalnya melalui KUT, KKPA)
  2. Menciptakan kondisi yang kondusif bagi pengembangan tanaman pangan setahun yang tergolong strategis karena merupakan pasokan bahan baku industri olah,
  3. Memberikan jaminan keberhasilan proyek melalui penerapan pengembangan budidaya kacang tanah yang pelaksanaanya ditempuh melalui Program Kemitraan Terpadu (PKT)
Melalui bentuk hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Besarini, bila ditinjau dari sisi perbankan, tingkat kelayakan bisnis usaha kecil budidaya tanaman kacang tanah dapat ditingkatkan. Sehingga dengan demikian keberhasilan untuk mendapatkan bantuan kredit semakin terjamin. Dengan keunggulan-keunggulan PKT seperti tersebut di atas maka bisnis usaha kecil budidaya tanaman kacang tanah yang dilaksanakan dengan Model Kelayakan PKT ini, akan memiliki potensi yang sangat besar untuk direplikasi hampir di seluruh propinsi yang memiliki kesuburan lahan dan atau kecocokan lahan, serta iklim yang paling cocok untuk pelaksanaan budidaya tanaman kacang tanah.
Tujuan
Tujuan utama dari penyajian Laporan Model Kelayakan PKT Budidaya Tanaman Kacang Tanah Dengan Pola Tanam Kacang Tanah – Padi Musim Hujan – Kacang Tanah ini yaitu untuk menyediakan referensi bagi perbankan tentang kelayakan bilamana ditinjau dari segi-segi:
  1. Prospek atau kelayakan pasar/pemasarannya
  2. Budidayanya yang dilaksanakan deli Keuangan terutama sebagian dari biaya yang diperlukan – akan dibiayai oleh bank,
  3. Format pengorganisasian pelaksanaan proyeknya, yang dapat menjamin lancarnya dan menjamin keuntungan bagi semua unsur yang ikut serta dalam pelaksanaan proyek
Dengan referensi kelayakan tersebut, diharapkan perbankan bersedia/dapat mereplikasikan pelaksanaan proyek, didaerah-daerah/lokasi yang sesuai/cocok dengan kajian kelayakan yang dimaksud. Dengan demikian tujuan dalam peembangan usaha kecil melalui peningkatan mutu budidaya tanaman kacang tanah tercapai sasarannya, yang ditempuh melalui (i) peningkatan realisasi kredit yang cocok untuk usaha kecil, (ii) meningkatkan keamanan pelaksanaan kreditnya, (iii) meningkatkan pendapatan dan (iv) kesejahteraan petani kacang tanah. 
Jenis – Jenis Kacang Panjang sebagai berikut ini :
Spesies kacang panjang yang umum dibudidayakan antara lain:
1. Kacang panjang tipe merambat (V. sinensis var. sesquipedalis) yang kita kenal sebagai kacang panjang biasa. Varietas yang ditanam adalah varietas unggul KP1 dan KP2, varitas lokal Purwokerto, no 1494 Cikole, Subang, Super Subang , Usus hijau Subang dll.
2. Kacang panjang tipe tegak yaitu kacang tunggak/tolo/dadap/sapu (V. unguiculata L.), dan kacang uci/ondel (V. umbellata ). Varitas unggul adalah KT1, KT2, KT3.
3. Kacang panjang hibrida (V. sinensis ssp. Hybridus) seperti kacang bushitao. Varitas yang dirilis adalah No. 10/a, 12/a, 13/a, 14/a, 17/a, 18/a dan EG BS/2.
 Kacang panjang bermanfaat sebagai buah yang berbentuk polong adalah sumber protein, energi dan mineral yang berguna untuk memenuhi gizi.
Adapaun syarat tumbuh tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut ini :
Lahan yang cocok adalah sawah berpengairan teknis dengan  ketinggian tempat  sekitar 600m dpl, suhu 25-35 0C, Ph tanah 5,5-6,5 dengan struktur tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang pada musim kemarau (MK).   Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.
Media tanam yang cocok untuk budidaya tanaman kacang panjang adalah :
1. Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik.
2. Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.

Untuk budidaya atau menanam kacang panjang dalam polibag anda dapat mengikuti semua tahapan budidaya ini hanya saja media tanaman adalah tanah di dalam  polibag. Tehnik budidaya untuk menanam kacang panjang adalah sebagai berikut ini :


Pembibitan Kacang Panjang Persyaratan Bibit
Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
Penyiapan Bibit
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
 Pengolahan Media Tanam Pembentukan Bedengan
Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis tergantung kemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapur dicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
Pemupukan dalam budidaya kacang panjang
Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupuk kandang/pupuk organik Super TW Plus, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur merata dengan tanah sambil dibalikkan

BAB II
PEMBAHASAN

Tanaman kacang panjang dapat dengan mudah di tanam, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Syarat yang penting untuk pertumbuhan tanaman ini adalah tanah gembur, kandungan humus banyak, dan pH tanah antara 5,5 – 6,5. Selain itu tanahnya bersarang, namun lapisan tanahnya masih bisa menahan air dan banyak terkena sinar matahari. Waktu yang baik untuk menanam kacang panjang adalah saat awal atau akhir musim hujan. Tanaman inipun juga bisa ditanam pada saat musim kemarau, asalkan tersedia cukup air.
Budidaya kacang panjang sangat mudah dilakukan, tidak membutuhkan modal besar dan resiko kegagalan panennyapun kecil. Kacang panjang tergolong tanaman sayuran yang mengandung protein nabati cukup tinggi sehingga sangat mendukung peningkatan gizi masyarakat. Selain mengandung protein, kacang panjang juga mengandung karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasium, sodium, vitamin B1, vitamin  B2, vitamin C, dan niasin.
Di Indonesia kacang panjang merupakan salah satu mata dagang sehari-hari. Kacang panjang banyak diminati baik sudah berupa masakan maupun yang masih mentah yang biasanya sebagai pelengkap lalapan. Prospek peluang bisnis tanaman kacang panjang cukup menjanjikan, nampak dari beberapa tahun terakhir ini banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri,  yang belum dapat terpenuhi. Selain untuk pemenuhan gizi, kacang panjang juga memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antikanker, antibakteri, antioksidan, meningkatkan fungsi sel darah merah, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, sakit pinggang, dan lain sebagainya. Dengan demikian sayuran inipun mampu menarik perhatian konsumen yang mengerti akan nilai gizi dan kualitas makanan. Apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis pertanian kacang panjang? Berikut adalah cara budidaya hingga pemasarannya.
Cara Budidaya
Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Untuk lahan seluas 1 hektar, menggunakan benih 10 kg. Benih yang akan ditanam direndam terlebih dulu selama sehari semalam. Esoknya dibuat lubang tanam dengan menggunakan tugal (alat tojok/bor). Satu lubang berisi 1-2 biji, tergantung jarak tanamnya. Jika jarak tanam dua biji 40cm x 60cm atau 40cm x x80cm. Kalau menanam satu biji satu lubang jarak tanamnya lebih sempit, yaitu 30cm x 50cm. Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
Untuk pemberian pupuk, dapat menggunakan 2 macam jenis pupuk yaitu pupuk NPK berimbang dan pupuk cair. Aplikasi NPK sejak seminggu setelah tanam, berikutnya pemberian 25 hari sekali. Selanjutnya gunakan pupuk cair. Pupuk cair berfungsi untuk meningkatkan bobot buah. Pemberian pupuk cair sejak umur 20-25 hari setelah tanam. Aplikasi selanjutnya 15 hari sekali. Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.
Cara Panen
Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang pancang tipe tegak dengan cara mencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah.


Pengemasan
kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalam karung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Alat angkut yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan jasa kendaraan/alat transportasi lainnya.

Pemasaran
Pemasaran kacang panjang ini, dapat petani langsung yang menawarkan ke konsumen. Namun, jika hasil panen berlimpah pastinya petani membutuhkan perantara untuk hasil panennya dapat cepat sampai ke tangan konsumen yang lebih luas, seperti padagang pengumpul (tingkat desa), pedagang besar (tingkat kota), pedagang pengecer (tingkat supermarket). Para pedagang perantara sangat berperan besar dalam pemasaran kacang panjang, mengingat tidak semua informasi pasar dikuasai oleh petani. Disamping itu, peran pedagang perantara menguntungkan para petani karena dapat mengurangi biaya distribusi pemasaran. Dengan demikian, petani dapat berkonsentrasi penuh terhadap proses budidaya tanaman, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produksi kacang panjang. Kualitas hasil panen sangat berpengaruh terhadap harga jual dan sasaran pemasarannya. Kacang panjang yang berkualitas baik, dapat di pasok ke supermarket bahkan sangat berpeluang untuk di ekspor.
Analisa Usaha
 
Biaya produksi per musim
 
Sewa lahan 1 ha (4 bulan)                              Rp 2.000.000,.
Benih 10 kg x Rp 130.000,.                             Rp 1.300.000,.
Pupuk NPK 120kg x Rp 2000,.                            Rp   240.000,.
Pupuk cair                                             Rp    50.000,.
Pestisida                                              Rp   150.000,.
Ajir/bambu                                             Rp   400.000,.
Tenaga kerja                                           Rp 1.000.000,.
Jumlah                                          Rp 5.140.000,.
 
Perhitungan laba/rugi per musim/bulan
 
Pendapatan per musim:
Rp 2.500,. x 6.000kg                                  Rp 15.000.000,.
 
Laba
 
= Pendapatan - Biaya produksi
= Rp 15.000.000,. - Rp 5.140.000,.                     Rp 9.860.000,.

Tidak ada komentar: