Kamis, 07 November 2013

DEMI SEBUAH JANJI DALAM PERJALANAN


Cerpen Karya Miftachur Rosyad

“Hujanitu berkah,Hujan itu anugerah,Hujan itu kehidupan….”(mr)

“Tidurlahjika kau yakin bahwa di atas bantal terdapat mimpi-mimpi tentang kemajuan,Tapijika tidak,bangkitlah … dan lakukan sesuatu “(adz-mr)

“ Nanti kujemput,di mana?di tempat biasasaja,itulah janjiku pada seseorang yang kukagumi,”Sore itu aku gelisah menyaksikan langit di kota ini mulai berubah wajah,kecerahan warna lambat launter geser oleh arak-arakan awan hitam dan terus menghitam pekat lagi menakutkan,aku yang sedari tadi menyaksikan fenomena alam tersentak teringat sebuah janji untuk menjemput gadis suci penyemangat nurani……ahhh ngaji saja dulu pikirku,bergegaskutenteng meja buatanku besrta kitab dan kudekap erat bak pecinta yang takingin berpisah dari kekasih hatinya,konsentrasi penuh mulai kusimak saat Sangmaha guru membacakan kata perkata dari kitab yang di kaji untuk kemudian kusalin dalam mushaf kitab cintaku dengan tarian pena made in china yang ku beli beberapa hari yang lalu,sesekali ku lirik jam dinding di ujung mushola,hmmh sudah hampir jam 4 sore, perasaan resah gelisah mulai menyerang dan menggelayuti pikiranku namun pengajian tak kunjung usai,entahlah aku yang mulai tak sabara tau memang terlalu lama,ya…kuselesaikan saja mungkin tak lama lagi gumam ku dalam keresahan,ternyata benar tepat jam 4 lewat 10 menit pengajian punusai,Alhamdulillah kataku seraya tersenyum.

Cerpen Kehidupan - Demi Sebuah Janji Dalam Perjalanan
Tak butuh waktu lama kupreteli bajukoko,sarung dan kopyah putih kebanggaanku berganti dengan satu-satunya celanajeans coklat kubeli setahun lalumenjelang lebaran yang sedari tadi telah ku persiapkan dengan sentuhan setrika selaras dengan itu kupakai jaket hasil barter dengan temanku yang warnanya sudah tak asli lagi mungkin luntur di makan usia segera kuambil tas hitamku yang ku dapat dari hasil gaji menyebarkan kalender salah satu capres yang akan berlaga di pilpres 2014 depan tak lupa mengecek si merah beroda dua yang sedari kemarin belum dapat jatah minum bersubsidi dengan semngat 45 atau 46 nya valentine rossi atau rosyad kupacu si merah menerobos guyuran air yang sedari tadi berbaris rapi dari atas ke bawah melintasi jalanan yang penuh sesak oleh hingar binger kendaraan mobil motor made jepang,cina atau yang trendi sekarang made in korea yang di gemari kawula muda bahkan kekek nenek di bumi persada Indonesia tercinta ahh…pikirku kacau,kembali konsentrasiku tertuju pada gadismanis berkacamata dengan senyum khasnya,tit…tit…tit…tit bunyi hape jadul mengagetkanku,kurogoh saku jaketku kubuka satu sms dari gadis itu,di sini hujan gak usah jemput saja,perasaan kecewa mulai menerpaku lebih deras dari pada hujan ini,namun aku terinagt slogan dari salah satu parpol yang warnanya mirip dengan sepeda motorku,tekad bulat,itulah yang tidak memaksaku untuk mengerem dan berbalik arah pulang,kubalas smsnya ini aku sudah di jalan kataku dalam pesan singkatku ,ya sudah terserah kalau begitu, ia menjawab.

Segala puji bagi Tuhan semesta alam ujarku,dan sampailah aku di tempat perjanjian ialah terminal arjosari yang mungkin kelak menjadi tempat bersejarah kami serta tempat berziarah cinta bagi kami sebagai satu bentuk terimakasih yang tak terhingga jika kami di persatukan dalam mawaddah warah mahnamun bila tidak demikian biarlah terminal itu menjadi saksi bisu sejarah diam dalam keluluhanku, tak terasa keperkasaanku sebagai laki-laki hilang tak sadar mataku meneteskan air mata karena campur aduknya perasaanku,tit…tit…tit…tit si tua berbunyi lagi mungkin ia telah tiba ,dengan cepat kubuka sms dan kubaca dengan hati berbunga setaman tujuh rupa,ternyata gadis imut itu baru sampai di fly over, pikiranku mencoba tenang namun perasaanku carut marut aku bergumam pasti sebentar lagi gadis pujaanku datang karena jika di ukur dengan speedo meter motorku hanya butuh waktu seper sekian detik saja,tidak apa-apa kataku menenangkan diriku sendiri yang sedari tadi risau,untungnya aku datang terlebih dulu jika tidak betapa tak teganya diriku melihatnya menunggu,karena oleh seorang pelantun lagu terkenal di nusantara berkata “menunggu adalah sesuatu yang menyebalkan bagiku”tapi tidak buatku.

Terlalu asyik berdia lektika dengan diriku sendiri tak kusadari ada satu pesan di hape mungilku,aku sudah sampai,kamu dimana ?,di pintu masuk bus,aku melihatnya dari kejauhan,sepertinya ia mencari-cariku,segera kutampakkan diriku dari balik pos pantau bus akdp,kulihat ia tersenyu padaku,lega rasanya yang di nanti ahirnya datang juga,ini lah bukti dari ketulusanku menunggunya dan salah besar yang di katakan penyanyi di atas,kamu nyebrang atau aku kesitu? Kataku dalam pesan singkat,ia tidak membalas dansegera menyeberang jalan untuk berjalan ke arahku,hmmm kasihan dia kehujanan, Ehkirain angkotnya berhenti di fly over,candaku mencoba mencairkan suasana,yang gak lah gadis berkaca mata itu meladeni pembicaraan ku,gimana nih hujannya tambah deras saja,kita langsung berangkat atau menunggu agak reda dikit?tanyaku, mmm nunggu biar agak reda dulu saja, ia menukas,kuteruskan pembicaraan,aku bawa mantel dua tapi yang satunya jelek karena terbuat dari kresek,mau pake?,gak usah nanti malah ribet,oh ya sudah kalau gitu,di rumah adasiapa?,ada ibu dan adek,bapaknya kemana? 

Dengan pelan ia menjawab bapak nggakada,kemana?,ya sudah nggak ada.dan betapa menyesalnya kenapa pertanyaan yang mungkin membuatnya sedih terlontar dari mulutku.segera kualihkan pembicaraan tentang kuliahnya,jadi ikut study tour?,insyaallah jadi,berapa hari?,tigahari.Perasaan resah kembali membayangiku berarti dalam waktu tiga hari bisa jadi lebih aku tak lagi melihat parasnya,aku diam sejenak dan bertanya beberapa hal,dalam benakku alangkah romantisnya kalau ngobrol sambil minum jus apel atausegelas kopi walau di warung amat sangat sederhana tapi apa daya uangku hanya pas-pasan buat menafkahi si merah yang kehausan lebih tragis lagi untuk membeli sebatang rokok pun taka da,entah ada angin apa gadis cantik berjilbab anggun disampingku bertutur ,sebentar lagi aku magang 4bulan,di mana?,belum tau,sambil sedikit sok tau aku berkata mungkin di batam atau di bandung.

Bagai di tusuk sembilu sebenarnya hatiku kaliini benar-benar bersedih dalam sedalam-dalamnya,banyak yang ku tafsirkan,meskiaku tau ia tak bermaksud melukaiku,aku mengira waktu selama itu semuanya akan berubah,ia akan pergi meninggalkan ku,ia tak lagi mengingatku,lebih ekstrim lagiia akan mendapatkan hati yang lain yang lebih dari aku lebih gagah karena aku kerempeng,lebih kaya karena aku belum kaya,bermobil mewah yang memang layak dinaiki oleh gadis secantik dia sedangkan yang ku punya baru si merah bekas pemberian dari keringat orang tua yang berjualan terompet tahun baru di tanah papua,karena memang ku akui ku tak punya banyak kelebihan kecuali ber imajinasi,semoga saja ia tidak tau isi hatiku,untung saja sore ini hujan ia tak cukuptau kalau aku kembali meneteskan air mata karena perasaan cintaku semakinbersemi padanya.

Ayo berangkat…kupecahkan suasana segera ia mengambil posisi di belakangku,dengan sigap si merah menuruti perintahku tancap gas lets go…betapa terlihat dungu dan bodohnya aku kenapa aku mesti menangis,apa yang ku tangisi,Langit tak henti menangis sementara ku terobos barisan-barisan hujan yang coba menghalangi lajuku,mungkin ini tak bisa terlupa sepanjang episode hidupku.Kok diam?,mmh suara gadis jelita di belakang ku menyadarkanku dari lamunanku yang mengharu biru,belum sempat ku menjawab ia kembali bertanya,Katanya kalau ketemu mau bicara banyak?,iya wi jawabku,ya dewi nama gadis di belakangku tapi bukan dewi yang sering muncul di panggung atau ditivi tapi ini dewiku yang kuharap menjadi pendamping hidupku kelak.iya sebenarnya banyak hal yang ingin kukatakan dengan indah tapi untuk masalah yang satu ini berat,ya kalau berat jangan di katakana,mmm baiklah akan kukatakan,lho katanya berat nggak usah saja,sekarang udah nggak berat kok…mungkin ia telah mengerti bahasa jiwaku segera ia menjawab,aku masih ragu,aku masih bimbang,fifti-fifti jika kukatakan iya takut kecewa entahlah aku bingung,kecewa itu kan manusiawi tapi jangan larut dalam  
kekecewan,ujarkumeyakinkannya,terus bagaimana langkah kedepannya?,tanpa pikir panjang kujawab Get married,haaah dengan histeris ia menjawab aku belum mau menikah aku masih pengen bersenang-senang,bermain-main.aku kembali diam,ia meneruskan perkataannya, kamu kan sudah berumur sudah waktunya sementara aku masih kecil,usia kita kan cuma selisih lima tahun wi,dan kami sama-sama diam,tanpa tau apa yang sedangkami pikirkan masing-masing.

Waktu kian mewaktu adzan maghrib pun berkumandang.Belok arah mana?kanan,ya sudah lurus saja,guyuran hujan tiada henti kembali aku teringat pada perkataannya tadi ialah” 4 bulan” ya tentu bukan waktu yang sedikit,seakan aku ingin terjun bebas kedasar jurang untuk memusnahkan mimpi-mimpi indahku tuk dapat bersamanya dan terlahir kembali menjadi Jivan mukti seperti yang di katakan oleh filsuf madzhab kepanjen dalam bukunya Filsafat Timur .Tapi di sisi lain aku ini orang ber agama yang sedari kecil diajarkan tentang iman yang berarti yakin,meski aku tak mampu berbuat banyak untuk itu namun aku punya Tuhan yang selalu memberi asal aku mau dekatdengan-NYA, Bahkan aku disuruh mengajukan proposal-proposal sebanyak-banyaknya untuk kemudian dikabulkannya dan kuyakini itu. Kulihat dari kaca spion gadis di belakangkusepertinya kehujanan,Kamu kehujanan?,Nggak aku bersembunyi di belakang mu.

Aku bisa sedikit tersenyum mendengar kata-katanya yang seolah memanja.Sudah hampir  sampai tepatnya fly over mergosono,dalam benakku lebih baik aku lewat atas,seolah mendukungku si merah melaju dengan kelincahannya mendaki jalan tinggi itu,tiba-tiba gadis di belakangku berteriak,Lho kok lewat atas,ngg akboleh ! , memang dalam peraturan Lantas tidak di perkenankan roda dua naik flyover,ku jawab dengan santai ya kalau di tangkap bilang saja lagi nyidam…padahal dalam hatiku berkata sengaja aku lewat jalan tinggi ini hendak member pengertian padanya bahwa gambaran cita-cinta luhurku untuk bersamanya yang teramat sangat tinggi melebihi fly over mergosono yang kita lewati ini , Tak lama kemudian kamipun sampai dipersimpangan jalan.

Turun di sini saja kang begitulah ia berkata,sementara hujanmasih membasahi persada haru rasanya melihatnya berjalan sendirian di kegelapan malam yang mulai meninggi,kusodorkan mantel yang kupakai namun ia menolak dengan bahasa halus sehalus kulitnya bak putri keraton,dengan terpaksa kuberiia mantel kresek khas tukang becak di pinggir masjid jami’,entah kenapa ialebih memilih mantel jelek itu,mungkin karena kasihan kepadaku atau menyamakan jeleknya mantel kresek dengan jeleknya rupaku yang khas ndeso.Hahaha akupun bisa tertawa tapi hanya dalam hati ke-empatku , perlahan ia mulai berjalan meninggalkanku sebab itulah yang berlaku karena aku tak mungkin mengantarnya pada tempat yang di tuju.Segera kuputar arah kembali melaju dengan si merah roda dua menuju tempat lain guna menenangkan pikiranku pada 4-bulan tak lupa aku sms dia hati-hati ya… beberapa saat ia menjawab,ini baru sampai dan terimakasih.
 
Sebuah perjalanan tiada pernah berakhir sampai bertemu pada muara,memang banyak rintangan yang harus di lalui kubangan, tanjakan, tikungan, terjal,curam yang membingungkan ketika pada persimpangan jalan,memilih mana yang mesti di lewati.Selayaknya melibatkan Tuhan dalam urusan ini, Tuhan tunjukkanlah jalan yang lurus,jalan orang-orangyang Engkau beri nikmat,bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai bukan pula jalan mereka yang sesat.

PROFIL PENULIS
Miftachur Rosyad
Nyantri didarussalam kota malang asline sih L.A (baca: Lamongan Asli) fb Est Rosyad

Tidak ada komentar: