Rabu, 30 April 2014

AUDITING


Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Biasanya auditor dan entitas yang diaudit sepakat mengenai kriteria yang akan digunakan sebelum audit dimulai. Sebagai contoh dalam audit atas efektifitas aspek-aspek khusus dalam operasi komputer, kriterianya mungkin mencangkup tingkat kesalahan input dan output yang masih bisa ditolerir. Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang akan diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda termasuk:
·         Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)
·         Komunikasi tertulis dengan pihak luar
·         Observasi oleh auditor
·         Data elektronik dan data lain tentang transaksi.

Untuk memenuhi tujuan audi, auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan jumlaj yang mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dn jumlah bukti yang diperlukan serta mengevaluasi apakah informasi ini sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ini adalah bagian yang kritis dalam setiap audit.
Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu.

Auditor juga harus memiliki sikap mental independen. Kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit tidak akan ada nilainya jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Perbedaan antara auditing dan akuntansi Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

Aspek ekonomi dalam permintaan akan auditing
Contoh suatu bank yang memberikan pinjaman memberikan suku bunga yang mana ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
 
1. Suku bunga bebas risiko
Suku bunga ini mendekati suku bunga yang dapat diperoleh bank dengan berinvestasi dlm surat utang negara selama jangka waktu yang sama dengan pinjaman usaha.

2. Risiko bisnis bagi nasabah.
Risiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi pinjamannya karena kondisi-kondisi ekonomi atau bisnis, seperti resesi, keputusan yang buruk.

3. Risiko Informasi.
Risiko informasi (Information risk) mencerminkan kemungkinan bahwa informasi yang melandasi keputusan risiko bisnis ternyata tidak akurat. Penyebab yang mungkin bagi risiko informasi ini adalah kemungkinan tidak akuratnya laporan keuangan.
 
Penyebab Risiko Informasi:
Dengan semakin kompleknya masyarakat, semakin besar pula kemungkinan para pengambil keputusan menerima informasi yang tidak andal. Beberapa alasannya adalah jauhnya informasi, keberpihakan (bias) dan motif si penyedia, data yang sangat banyak, serta adanya transaksi pertukaran yang sangat komplek.
Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Auditor memberikan jasa assurance terutama assurance tentang informasi laporan keuangan historis. Salah satu jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi.
Jasa Atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa Atestasi dibagi menjadi 5 (lima) kategori:
1.      Audit atas laporan keuangan historis
2.      Atestasi mengenai pengendalian internal atas laporan keuangan
3.      Review laporan keuangan historis
4.      Jasa atestasi mengenai teknologi informasi
5.      Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan.

Webtrust dan SysTrust adalah jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan assurance.
-  Jasa Webtrust
Lambang Webtrust merupakan representasi simbolis dari laporan akuntan publik sehubungan dengan asersi manajemen tentang pengungkapan praktik-praktik perdagangan elektronisnya (e-commerce)

· Jasa Systrust
Jika jasa assurance Webtrust dirancang terutama untuk memberikan kepastian kepada pemakai pihak ketiga webtrust, jasa systrust dapat dilakukan oleh akuntan publik untuk memberi untuk memberi kepastian kepada manajemen, dewan komisaris, atau pihak ketiga tentang reliabilitas sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi real-time.

Prinsip-prinsip Jasa Webtrust dan Systrust yaitu:
1. Privasi online
2. Keamanan
3. Integritas pemrosesan
4. Ketersediaan
5. kerahasiaan
6. Otoritas sertifikat

Jasa Atestasi lain
Akuntan publik memberikan banyak jasa atestasi lainnya, yang kebanyakan merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis, karena pemakai menginginkan kepastian yang independen menyangkut jenis-jenis informasi lainnya.

Hubungan antara Jasa Assurance, Jasa Atestasi, dan Jasa Nonassurance 
KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada di luar lingkup jasa assurance. Tiga contoh yang spesifik adalah:
1. Jasa akuntansi dan pembukuan
2. Jasa Pajak
3. Jasa konsultasi manajemen.

Contoh-contoh jasa atestasi antara lain:
Audit, review, laporan mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan, jasa atestasi mengenai teknologi informasi, dan jasa atestasi lainnya.

Jenis-jenis Audit:
1. Audit Operasional 
Audit Operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi.Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasional.



2. Audit Ketaatan 
Audit Ketaatan (compliance audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan atau ketentuan tertentu yang ditetapkana oleh otoritas yang lebih tinggi.
3. Audit Laporan keuangan
Audit Laporan keuangan (finacial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang berlaku (prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum).
 
Jenis-jenis Auditor antara lain:

1. Kantor Akuntan Publik

KAP yang bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup besar dan banyak perusahaan serta organisasi non komersial yang lebih kecil.

2. Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah
Adalah auditor yang bekerja untuk Goverment Accountability Office (GAO) AS sebuah badan nonpartisan dalam cabang legislatif pemerintah federal. Tanggung jawab utama GAO adalah melaksanakan fungsi audit bagi kongres dan badan ini memikul banyak tanggung jawab audit yang sama seperti sebuah KAP.

3. Agen-agen Penerimaan negara (internal revenue)
Audit ini murni bersifat audit ketaatan. Salah satu tanggung jawab utama IRS (commissioner of Internal Revenue) adalah mengaudit SPT pajak wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang berlaku.

4. Auditor Internal.
Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen. Tanggung jawab auditor internal sangat beragam, tergantung pada si pemberi kerja. Banyak auditor internal yang berusaha mendapatkan sertifikasi sebagai certified internal auditor (CIA).

Akuntan Publik Bersetifikat (CPA)
Pemakaian gelar certified public accountant (CPA) diatur oleh hukum negara bagian melalui departemen pemberi lisensi disetiap negara. CPA salah satu persyaratannya adalah sudah mengikuti program profesi akuntansi (PPAk) dan jika telah lulus akan mendapatkan gelar akuntan (Ak), pengalaman di kantor akuntan publik, lulus ujian yang diselenggarakan oleh IAPI. 

Sumber :

Tidak ada komentar: