Kebutuhan untuk
menggunakan,dan dengan demikian memahami, laporan keuangan asing juga meningkat
karena kekuatan marger dan akuisisi yang telah semakkin banyak terjadi secara
internasional. Nilai marger lintas batas tumbuh secara terus menerus selama
tahun 1990 an dan pertumbuhan ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda
penurunan.
Akhirnya, karena bisnis
menjadi semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting daripada
masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan
kredit, negoisasi usaha, dan control perusahaan. Pengurangan hambatan
perdagangan secara terus menerus , munculnya eropa sebagai pasar tunggal,
konvergensi selera dan preferensi konsumen dan semakin rumitnya penetrasi yang
dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap pasar luar negeri telah meningkatkan
kompetisi bisnis multinasional secara signifikan. Semua ini menimbulkan
kebutuhan lebih lanjut untuk analisis dan penilaian laporan keuangan internasional.
TUJUAN ANALISIS KEUANGAN
Tujuan analisis
keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa
lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio
dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis
keuangan. Analisis rasio mencukup perbandingan, perbandingan rasio suatu
perusahaan antarwaktu atau dengan periode fiscal yang lain, dan atau
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.analisis ini memberikan
masukan terhadap derajat perbandingan dan relative pentingnya pos-pos laporan
keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi evektifitas kebijakan operasi,
investasi, pendanaan, dan retensi laba yang diambil manajemen.
1.
Analisis Strategi Bisnis Internasional
Analisis dan penilaian keuangan internasional
ditandai dengan banyaknya kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses
harmonisasi standar akuntansi elah mengarah pada semakin meningkatnya daya
banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis. Kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional:
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis. Kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional:
a. Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan
khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai
perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar
dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan
sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat
rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang
melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang
diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan
analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi
sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim
bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi,
khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
2. Langkah Langkah Analisa Akutansi
Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan
dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar
evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a. Identifikasikan kebijakan akuntansi utama
Langkah-langah dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a. Identifikasikan kebijakan akuntansi utama
b. Analisis fleksibilitas akuntansi
c. Evaluasi strategi akuntansi
d. Evaluasi kualitas pengungkapan
e. Indentifikasikan potensi terjadinya masalah
f. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi.
* Saran-saran untuk para analis
Teristimewa pada saat melakuka analisi terhadap
perusahaan-perusahaan di negara pasar berkembang,para anals harus sesering
mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan
dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak mengevaluasi insentif pelaporan keuangan
dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara pasar berkembang
yang sangat tertutup bagi dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif yang
kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel. Kebijakan
akuntansi di beberapa negara dapat mirip atau sama persis dengan IAS (atau
standar lain yang diterima luas), tetapi manajer sering kali memiliki diskresi
yang sangat besar dalam menentukan bagaimana kebijakan tersebut diterapkan.
3. Pengaruh Analisis Akuntansi Terhadap
Akuntansi Antar Negara
Analisis keuangan mencakup berbagai wilayah
yuridiksi. Sebagai contoh, seorang analis mengkin beberapa kali melakukan studi
terhadap sebuah perusahaan yang berada di luar Negara asalnya atau
membandingkan perusahaan yang berasal dari dua Negara atau lebih. Sejumlah
Negara yang memilki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi,
kualitas pengungkapan, system hokum dan undang undang, sifat dan ruang lingkup
resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat analisis yang sangat
efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain. Para analis
juga sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang
kredibel. Di kebanyakan Negara pasar yang berkembang, para analis keuangan
sering memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas.
4. Kesulitan Memperoleh Informasi Akuntansi Internasional
Dalam memperoleh data Akuntansi Internasional
terdapat beberapa kesulitan, antara lain:
a. Penyesuaian depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
a. Penyesuaian depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
d. Reformulasi Laporan Keuangan Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di atas.
5. Mekanisme Mengatasi Perbedaan Prinsip Akuntansi Antar Negara
Dalam mengatasi perbedaan prinsip Akuntansi
Antar Negara dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan seperti:
a. Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
b. Beberapa
yang Lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan
perusahaan yang berlokasi di Negara Negara tersebut.
6. Mengatur Kesulitan Analisis Keuangan Internasional
Palepu, Bernard dan healy membuat suatu
kerangkan dasar yang bermanfaat untuk menganalisis dan penilaian usaha dengan
menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat
tahap analisis, yaitu:
a. Analisis Strategi Usaha
b. Analisis
Akuntansi
c. Analisis
Keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas)
d. Analisis
prospektif (peramalan dan penilaian)
Derajat pentingnya masing masing tergantung ada
tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak
situasi keputusan.
7. Pengunaan Website Untuk memperoleh informasi Penelitian Perusahaan
Untuk Memperoleh Informasi Penelitian Perusahaan Banyak perusahaan belum memanfaatkan secara optimal pengungkapan informasi perusahaan melalui website, baik untuk informasi keuangan dan keberlanjutan perusahaan. Temuan lain dalam penelitian ini adalah banyak perusahaan yang tidak dapat memberikan informasi bagi investor, kebanyakan informasi yang disajikan dalam website perusahaan adalah tentang produk atau jasa yang dihasilkan serta banyak sekali perusahaan yang tidak mengupdate informasi-informasi yang disajikan.
a. internet Financial and Sustainability Reporting
Semenjak tahun 1995, terdapat perkembangan
penelitian empiris terkait dengan Internet Financial Reporting (IFR) yang
merefleksikan perkembangan bentuk pengungkapan informasi perusahaan. Beberapa
penelitian menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pengungkapan dalam
website perusahaan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Pirchegger dan
Wagenhofer (1999) dan Sasongko dan Luciana (2008a). Beberapa penelitian menguji
sifat dan perluasan pelaporan keuangan pada website perusahaan sebagai
instrument yang menghubungan dengan stakeholder.
b. Corporate Social Responsibility
Pemahaman dan kesadaran dari
entitas bisnis untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan
dalam upaya minimasi dampak negatif dan maksimasi dampak positif aktivitas
operasional perusahaan menuju pembangunan berkelanutan inilah yang kini
dipahami sebagai CSR (Corporate Social Responbility. Menguatnya paradigma
pembangunan berkelanjutan dan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan atau
CSR membuat pelaporan kinerja sosial dan lingkungan perusahaan dianggap sama
pentingnya dengan pelaporan kinerja ekonomi. Masalah terbesarnya adalah bahwa
mutu laporan-laporan nonfinansial memang belumlah sebaik mutu laporan
finansial. Selain usianya yang terpaut jauh (>500 vs. 10-20 tahun),
kesenjangan di antara keduanya ditandai oleh derajat keformalan, pihak yang
dituju, serta interval laporan.
Gazdar (2007) menyatakan ada empat hal yang
membuat mengapa pelaporan nonfinansial ini menjadi sangat penting:
Pertama, meningkatkan
reputasi perusahaan. Semakin transparen perusahaan dalam aspek-aspek yang
dituntut oleh seluruh pemangku kepentingannya, semakin tinggi pulalah reputasi
perusahaan. Tentu saja, kalau kinerja yang dilaporkan itu baik dan valid.
Karenanya, perusahaan harus terlebih dahulu meningkatkan kinerjanya dengan
sungguh-sungguh. Validitas juga sangat penting, karena pemangku kepentingan
tidak akan pernah memaafkan perusahaan yang melakukan pembohongan publik.
Kedua, melayani tuntutan
pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang terpengaruh
oleh dan bisa memengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tentu saja,
mereka yang terpengaruh hidupnya oleh perusahaan berhak untuk mengetahui
aspek-aspek yang bersentuhan dengan kehidupan mereka. Mereka yang bisa
memengaruhi perusahaan sangat perlu untuk mendapat informasi yang benar,
sehingga pengaruh mereka bisa diarahkan ke tujuan yang tepat.
Ketiga, membantu perusahaan dalam membuat berbagai keputusan. Laporan kinerja yang baik tentu saja akan memuat indikator-indikator yang akan membantu perusahaan melihat kekuatan dan kelemahan dirinya. Perusahaan bisa sedikit lebih tenang dalam aspek yang indikator-indikatornya menunjukkan kekuatan. Di sisi lain, perusahaan perlu mencurahkan sumberdaya yang lebih besar untuk aspek-aspek yang tampak masih lemah. Perusahaan memilikiLaporan periodik dengan indikator yang konsisten sangat diperlukan di sini, sehingga naik turunnya kinerja bisa terpantau dan disikapi dengan keputusanyang tepat.
Keempat, membuat investor dengan mudah memahami kinerja perusahaan. Sebagaimana yang sudah diungkapkan di atas, ada kebutuhan yang semakin tinggi dari investor untuk bisa mengetahui kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Para investor jangka panjang benar-benar ingin mengetahui apakah modal yang ditanamkannya aman atau tidak. Perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang tinggi memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk terus berlanjut usahanya, dan para investor tentu lebih berminat untuk menanamkan modalnya pada perusahaan-perusahaan tersebut.
Sumber :
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/…/32026-9-474219208394.doc
http://ninauntari.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar