Latar
Belakang
Karangan
Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan
memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan
popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama
lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua
jenis karangan tersebut.
Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari
kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan
kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut
Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jadi, karya ilmiah adalah suatu tulisan yang
didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan penyedikan,
pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian
lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan dan
menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan
pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan
penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah,
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel
jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
a. Sistematis,
artinya mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya;
b. objektif, artinya pembahasan suatu hasil
penelitian sesuai dengan yang diteliti.
c. cermat, tepat, dan benar;
d. tidak persuasif;
e. tidak argumentatif;
f. tidak emotif;
g. netral, artinya tidak mengejar keuntungan
sendiri atau pihak tertentu
h tidak melebih-lebihkan sesuatu
Isi
( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah.
Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1.
Mengenali dan merumuskan masalah
2.
Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3.
Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4.
Menguji hipotesis
5.
Menarik kesimpulan
Perbedaan
Karangan Ilmiah dan Nonilmiah
Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan
yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan
yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan
karangan, yaitu ilmiah, ilmiah popular, dan nonilmiah
Seperti pernyataan sebelumya karanga ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan, sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari dan memiliki ciri-ciri karangan nonilmiah sebagai berikut:
ditulis
berdasarkan fakta pribadi,fakta yang disimpulkan subyektif,
gaya
bahasa konotatif dan populer,
tidak
memuat hipotesis,penyajian dibarengi dengan sejarah,
bersifat imajinatif,
situasi didramatisir, dan
bersifat persuasif.
Adapun contoh karangan ilmiah yang sering kita temui
yaitu Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Dari penjelasan singkat ini dapat dicermati
perbedaan antara karangan ilmiah dan non ilmiah dari beberapa aspek.
Pertama,dari segi bahasa. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa
Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan
(EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat,
kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya,
aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular,
menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur
bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan
semiilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti
menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan
istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan
menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
Kedua, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau observasi. Ketiga, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara
tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Selain itu, Karya non ilmiah sangat bervariasi topik
dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis
DAFTAR PUSTAKA
Riszki,
dolly. 10 Mei 2010. Karangan
Ilmiah, Non-ilmiah, dan Tidak Ilmiah, (Online), http://sidodolipet.blogspot.com,
diakses 19 Februari 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar