Makna
konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap
sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna
konseptual. Kata makan dalam makna konotatif dapat berarti untung atau pukul.
Makna konotatif atau sering disebut juga makna kiasan, makna konotasional,
makna emotif, atau makna evaluatif. Kata-kta yang bermakna konotatif atau
kiasan biasanya dipakai pada pembicaraaan atau karangan nonilmiah, seperti:
berbalas pantun, peribahasa, lawakan, drama, prosa, puisi, dan lain-lain.
Karangan nonilmiah sangat mementingan nilai-nilai estetika. Nilai estetika
dibangun oleh bahasa figuratif dengan menggunakan kata-kata konotatif agar
penyampaian pesan atau amanat itu terasa indah. Makna konotatif berbeda dari
zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang
kecil (denotatif) tetapi kamar kecil
berarti juga jamban (konotatif)
Kata rumah
monyet mengandung makna konotatif. Akan tetapi, makna konotatif itu tidak dapat
diganti dengan kata lain, sebab nama lain untuk kata itu tidak ada yang yang
tepat. Begitu juga dengan istilah rumah asap. Makna konotatif dan makna
denotatif berhubungan erat dengan kebutuhan pemakaian bahasa. Makan denotatif
ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, sedangkan
makna konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan
lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu.
sedangkan
makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus. Contoh: Dia adalah wanita
cantik (denotatif) Dia adalah wanita manis (konotatif) Kata cantik lebih umum
dari pada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran umum tentang seorang
wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terkandung suatu maksud yang lebih bersifat
memukau perasaan kita. Nilai kata-kata itu dapat bersifat baik dan dapat pula
besifat jelek. Kata-kata yang berkonotasi jelek dapat kita sebutkan seperti
kata tolol (lebih jelek dari pada bodoh), mampus (lebih jelek dari pada mati),
dan gubuk (lebih jelek dari pada rumah)
Kata
membanting tulang dapat kita masukan ke dalam golongan kata yang bermakna
konotatif. Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada suatu kesempatan
penyampaian seperti ini disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau
ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif. Kata-kata idiom atau
ungkapan adalah sebagai berikut: Keras kepala Panjang tangan, Sakit hati, dan
sebagainya. penyampaian seperti ini disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk
idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif. Kata-kata
idiom atau ungkapan adalah sebagai berikut: Keras kepala Panjang tangan, Sakit
hati, dan sebagainya.